Prukades Sebagai Model Baru Usaha Perdesaan

Facebook
Twitter
Google+
WhatsApp

 

Penanganan produk unggulan kawasan perdesaan di Indonesia dalam bentuk . Guna meningkatkan kemampuan kawasan, menciptakan lapangan kerja baru dengan produk unggulan skala besar di Indonesia. Temu Bisnis antara Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo dan dua puluh Bupati, serta para pengusaha beberapa waktu lalu telah berhasil menyepakati program produk unggulan dari masing-masing daerah.

Yang langsung ditanda tangani dalam bentuk kerja sama (MoU) antara Kementerian Desa PDTT dan Off Taker perusahaan-perusahaan, yang membantu mengolah tanah, menyediakan bibit, mendidik petani dengan sistem pertanian modern, serta memelihara tanaman. Agar dicapai tingkat produksi dengan kualitas tinggi dan konsisten.

Awal pertemuan itu, minggu lalu ditindak lanjuti dan sangat membesarkan hati yang hadir bukan hanya 20 tetapi mencapai 102 kabupaten, yang semuanya tertarik untuk membangun Prukades di daerahnya. Tim Percepatan Prukades Kementerian Desa PDTT, yang dipantau secara ketat oleh Sekjen Anwar Sanusi mendapat laporan perkembangan peserta Prukades yang mulai memilih dan memilah. Kabupaten mana yang dalam waktu singkat siap menanda tangani MoU dengan para pendukungnya.

Dari data sementara peserta panandatanganan itu dari hanya 20 kabupaten pada saat penandatanganan pertama, melonjak melebihi angka 102 kabupaten dan diperkirakan akan masih bertambah lagi. Seperti pada acara penandatanganan pertama, acara kedua ini akan dilakukan bersama Off Taker, perusahaan pendukung, yaitu pengusaha yang sangat peduli pada kepentingan petani dengan produk yang dihasilkan dalam jumlah besar. Untuk segera siap beroperasi dan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan konsisten.

Setelah para Bupati mengetahui adanya berbagai jenis produk yang bisa ditawarkan kepada para pengusaha, banyak Bupati yang antusias tertarik. Sehingga, jumlah kabupaten yang ikut dalam penanda tanganan MoU yang kedua ini setiap hari selalu bertambah.

Dalam waktu sangat singkat jumlah peminat Prukades dengan deras meningkat menjadi lebih dari 102 Kabuparen. Di samping itu, para pengusaha yang ingin menjadi mitra kerja juga makin serius untuk segera melakukan pembicaraan tehnis sebagai persiapan MoU baru atau tindak lanjut bagi MoU yang sudah ditanda tangani. Menurut laporan dan keterangan Ivanovich Saputra dan Kamil yang ditugasi memonitor kemajuan persiapan MoU bulan depan, tidak saja Bupati dan perusahaan yang bertambah banyak, tetapi jenis komoditas yang dianggap layak diolah bersama dalam bentuk Prukades juga bertambah variasinya.

Kalau semula jagung merupakan salah satu komoditas yang disambut baik oleh para pengusaha, pada waktu ini muncul produk-produk pertanian baru seperti kopi, jambu dan lainnya yang menjadi minat para pengusaha. Provinsi Lombok Tengah misalnya, siap memproduksi jagung dan kopi. Konon untuk provinsi ini dalam pembicaraan awal terdapat PT Hasper yang akan bermitra dengan PT HQ Corpora Putra yang diperkirakan akan menjadi mitra pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menampung produk jagung dan kopi dari Kabupaten Lombok Tengah tersebut. Untuk itu Tim Percepatan Prukades sedang bekerja keras agar Kabupaten dan perusahaan itu siap menanda tangani MoU pada awal bulan Maret agar realisasi kerja sama itu dapat berjalan lancar dalam Prukades Kabupaten Lombok Tengah.

Dari Kabupaten Kendal di Jawa Tengah yang terkenal dengan produksi Jambu yang melimpah mulai ada perusahaan peminat yang akan mengolah produk itu menjadi produk unggulan dengan berbagai macam kemasan. Karena itu Bupati Kendal telah sepakat bahwa produk Jambu akan menjadi bagian produk unggulan Prukades yang akan bekerja sama dengan PT Fruit-ING yang menampung produk unggulan dari Kabupaten Kendal tersebut secara besar-besaran.

Sementara itu dalam waktu singkat ada pembicaraan serius dengan Kabupaten Musi Rawas yang akan menawarkan produk unggulannya guna mendapatkan mitra kerja perusahaan yang menampung produk unggulan antar desa dan antar kabupaten di daerah tersebut. Suatu proses mengawinkan produsen dan konsumen dalam skala besar agar makin menguntungkan rakyat banyak, mengubah pertanian yang bersifat tradisional atau tanaman antara menjadi tanaman pokok karena menguntungkan petani dan wilayahnya cocok untuk jenis tanaman tersebut. Disamping untuk jenis tanaman perkebunan seperti jagung, jambu dan lainnya,

Tim juga telah mengadakan pembicaraan dengan mencatat kemungkinan kerja sama dalam produk ternak seperti sapi dan kambing. Daerah-daerah tertentu yang sementara ini memang menjadi sumber sapi sedang dipelajari dengan kemungkinan adanya upaya menyatukan peternakan yang diolah secara tradisional menjadi peternakan skala besar dalam wadah Prukades yang memberi harapan besar karena pengelolaan dalam skala besar dan sistem yang jauh lebih baik karena dituntut adanya kualitas yang baik dan konsisten dalam jumlah yang sangat besar.

Proses produksi dalam jumlah besar itu menyangkut pemilihan bibit, cara memberi makan yang baik dan pemeliharaan kandang serta penanganan sehari-hari yang memerlukan metoda modern dalam arahan peternakan modern. Seluruh proses itu menjadi bagian dari kerja sama antara petani atau peternak tingkat desa dengan perusahaaan yang akan menjadi Off Taker dari produk yang dihasilkan dalam kerja sama saling menguntungkan.

Selain jambu, produk buah-buahan lain juga bisa menjadi bagian dari pengembangan Prukades antar desa antar kabupaten karena Indonesia bisa menghasilkan berbagai jenis buah-buahan hampir sepanjang tahun karena wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kalau produk buah-buahan itu bisa dikembangkan dalam Prukades bisa saja Indonesia tidak menjadi negara pengimpor buah-buahan tetapi berubah menjadi negara pengekpor buah-buahan tersebut ke berbagai negara yang tidak seberuntung Indonesia dalam hal lahan dan musim yang menolong.

Produk lain dengan kekayaan daerah yang luar biasa adalah wisata alam yang setiap daerah menjanjikan pemilikan daerah wisata yang sebagian besar belum diolah secara sungguh-sungguh. Apabila Prukades bidang pertanian, peternakan dan buah-buahan sudah berkembang dengan baik, tidak mustahil Prukades bisa terjun dalam penggarapan daerah wisata dan seni daerah yang menguntungkan rakyat banyak di daerah.

Setiap daerah hampir pasti memiliki keunikan yang sangat langka dan kalau dipadukan dalam suatu paket kunjungan Indonesia indah maka wisata di Indonesia akan berkembang dari Sabang sampai Merauke dengan segala bentuk seni nyanyian dan tarian yang variasinya sangat luas. Kementerian Pariwisata akan menjadi pemandu paling penting untuk membangun wisata desa yang kaya dengan variasi dan menarik dengan kemungkinan tenaga muda desa menjadi pemandu wisata yang handal sehingga mereka tidak perlu pindah ke kota mencari kerja seadanya karena desanya tidak ada kegiatan yang bisa menjadi pegangan hidup yang memadai. Wisata desa akan menjadi komoditas yang menarik dan kalau diolah dengan baik akan menghasilkan pendapatan yang memadai untuk rakyat banyak.

* Haryono Suyono - mantan Menko Kesra dan Taskin

Facebook
Twitter
Google+
WhatsApp
sebelumKEMENDES PDTT DORONG RUMAH ZAKAT DIRIKAN MODAL VENTURA DI DESA
berikutKemendes PDTT : Nilai Investasi Pola Kemitraan Prukades Capai Rp 47 T

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here